Minggu, 14 September 2014

Successfully Moved On


Hello everybody :) 
*ceritanya gue memberikan senyuman termanis buat para pembaca blog*

Buat para pembaca blog, gue tau dan ngerti jaman sekarang emang masih jaman ngeblog? Kan udah ada twitter, instagram bahkan soundcloud kalo kalian pada mau curhat lah atau ngekodein gebetan. Tapi jujur buat gue sendiri, lebih nyaman curhat atau cerita tentang pengalaman gue diblog. Sekedar melegakan pikiran atau jadi sumber inspirasi deh buat orang-orang. 

Semoga aja sih yaaaa pacar gue gak ngebaca isi blog ini-_- Bukan apa-apa, bukan bermaksud bikin dia cemburu juga, tapi gak enak aja kalo sampe dia baca dan tau gimana history gue dulu. Bisa dicengin abis abisan bahkan ngambek dianya. Padahal masa lalu gue sedih loh sumpah, jahat banget kalo pacar gue ngecengin udah gitu ngambek (kok cowo ngambekan sih, wkwk diem-diem aja sama pacar gue).

Ohiya alasan gue ngeblog lagi hari ini, itu gara-gara adek nrp gue (nomer mahasiswanya sama kyk gue, itu dibilang ade nrp) namanya Stella Arzsa yang pas ketemu gue dia bilang "Hobi kakak ngeblog ya? Aku sempet liat blognya waktu ditwitter kakak."
Kemudian gue iseng lagi coba buka blog gue yang udah terlantar selama setahun lebih dikit. Dan mau berbagi cerita lagi mengenai kehidupan gue setahun selama gue menghilang.

Hahahahaha gue ketawa dulu ah pas baca ulang judulnya
Itu refleks bro pas ngetik successfully moved on. Cuma mau nunjukki ke dunia bloggers bahwa kehidupan gue udah membaik sejak terakhir gue ngeposting. Intinya udah berhasil Move On.

Gue belom cerita nih gimana pacar gue yang sekarang, namanya yaaa liat aja ya di bio twitter gue. 
Eh tapi gue gamau ngeribetin kalian deh~ Hahaha namanya Shendy Zaeni Kurniawan.
Tadddaaaaaa!!!! Ini dia fotonya~
Ceritanya ini pertama kali yang namanya nganterin pacar lagi main futsal. Bener bener yang pertama kalinya dah. *yaiyalah secara gue jomblo terngenes dulu*

Gue sama pacar jadian tanggal 16 Agustus '13 itung aja sendiri lah ya sampe skrng kita udah pacaran berapa lama. Sampe saat ini, banyak deh masalah yang udah berhasil gue laluin baik buruknya kurang lebihnya yang ditahan tahan sampe sekarang dan harus gue kuat kuatin ngebatin. Apalagi ada satu masalah yang bener-bener gue udah mau mati ngadepinnya, ketika pacar gue pindah kuliah:'
Bukan masalah tempat kuliahnya, distance isn't a problem for us. Tapi dia keluar dari kampus secara gak baik-baik....  
Kalo gue gak sayang, gue gak bakalan terpuruk sampe ngebatin. Justru karena gue sayang sumpah gue sedih banget. Gue jadi minder sendiri kadang sama temen gue yang punya pacar lebih sempurna dari kondisi gue. 
Tapi gue mikir lagi, buat apa kalo sempurna tapi dianya gak ikhlas sayang sama gue, gak setia, selalu nyakitin (walaupun pacar gue juga nyakitin waktu itu). Tapi yaudah lah jalanin aja, manusia gaada yang sempurna. Untuk jadi sempurna kan harus bisa saling melengkapi, terima kekurangan dan kelebihannya dia. 
Dan liat sampe sekarang, kita masih pacaran kok. Kita juga udah punya planning for our future. Doain aja ya bloggers semoga kita makin langgeng, cepet lulus kuliah, cepet dapet kerja dan 5 tahun kedepan berkeluarga deh :')

Gue suka gak sadar kalo gue udah dewasa, beban hidup makin berat gue rasa. Suka gak sanggup deh hidup, tapi gak tega juga kalo ninggalin orang-orang yang gue sayangin sekarang disaat gue belom jadi apa apa. Kuliah aja belom kelar-_- 
***

Yaudah sih cerita gue cukup segitu aja. Gue mau ngerjain alur pikir nih, biasalah tugas mingguan dikampus~ Selamat malam bloggers, makasih buat yang udah baca postingan ini, gapenting sih tapi yaudahlah. Yuk capcus cyiiiin


Minggu, 21 Juli 2013

Kehilangan. When You Lose A Person That You Loved

Kehilangan? 
Aku pun pernah merasakannya.
Kehilangan sahabat, gebetan, pacar, saudara, orang tua, atau siapa pun dia yang disayangi. Toh judulnya tetap kehilangan, bahkan rasa sakitnya menyeruak dalam dada. Seakan ada yang tertancap dalam dada dan membuat lubang besar yang menganga, ditambah tetesan air mata setiap kali kau mengingat bahwa orang yang kau sayangi benar benar tidak ada. Haaah lubang dalam dada itu semakin sulit disembuhkan rasanya.

Haruskah menyesali ketika orang yang kita sayangi pergi meninggalkan kita?
Kenapa menyesal? 
Mengapa sedih? 
Mengapa kita menangisinya yang telah pergi?
Apa karena kita belum bisa membuat orang yg telah pergi bahagia dengan usaha kita? 
Apa dengan bersedih, galau, termenung, semua akan kembali seperti semula? 
Apa dengan tangisan air mata yang membanjiri seisi kamarmu, orang yang telah pergi akan hadir disisimu lagi untuk mengisi hari-harimu dengan senyuman? 
Waktu tidak bisa diulang, dear....

Boleh jika kita sedih bahkan menangis ketika tau bahwa dia, yanng kita sayangi, telah pergi dan tak kembali untuk selamanya. Tetapi janganlah terlalu larut tenggelam dalam semua kesedihan yang hanya membuat kita terdiam tak melakukan apapun. Menyesali keadaan karena belum bisa memberikan yang terbaik padanya.

Bangkitlah. Kuatkan hati untuk menerima semua itu, hapus air matamu perlahan ketika kesedihan kembali padamu, berjuanglah untuk dapat menggapai apa yang kamu inginkan untuk membuat orang yang disayangi itu bahagia walau didunianya yang telah berbeda dengan kita dan berdoalah agar dia yang telah pergi mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya. Karena melalui doa kepada Tuhanmu, dia yang telah pergi tenang disana, mengetahui bahwa kita disini masih baik-baik saja setelah kepergiannya :')

Senin, 15 Juli 2013

Kau Lebih dari Sekedar Teman, Kau Teman Hati Untukku


Hai Teman. 
Hemmm ehem aku inginnya lebih dari sekedar teman.Tapi apa daya, kondisi ini hanya memungkinkan aku untuk menyapamu sebagai teman. Everybody called it, friendzone.....
Tapi apakah kau tega membiarkanku selalu nyaman dengan keadaanmu yang selalu mengajariku bermacam materi sekolah, menuntunku pulang ke rumah ketika aku tak mampu, dan menyediakan hatimu dengan janji itulah tempat terindah yang akan aku singgahi hanya sekedar memanggilmu 'teman'.

Dan semua ini mengingatkan aku akan berawalnya semua kisah kita semenjak beberapa bulan yang lalu. Mungkin semua hal ini, semua kenangan ini dan bahkan semua kesakitan kita bermula dari diriku.

Aku yang memulai mengirimkanmu sebuah pesan singkat, namun kau balas pesan singkatku setiap harinya.
Apa aku yang membuatmu jatuh hati duluan karena pesan itu? Atau bahkan aku yang menganggap hal ini bukan apa-apa, tapi semakin lama semuanya serasa ada sejak kedatanganmu? Aku yang jatuh hati padamu.

Ini salahku. Aku sayang kamu. Tapi aku rasa, aku tak pantas untukmu. Aku juga tak ingin merusak kedekatan kita sebagai teman, iya teman. Teman Hati bagiku. 
Aku terlanjur nyaman selalu ada disisimu yang selalu mengingatkan aku untuk semangat menjalani hidup, membuang jauh-jauh penyakit hati bernama galau, melihat titik-titik hujan dibalik jendela sekolah setiap sorenya, menitipkan angan pada bintang-bintang disaat malam tak bermatahari bersamamu, pulang membawa senyum bahagia larut malam walau aku dimarahi mama dan menyisipkan chat tengah malam denganmu difile berjudul Conversation History. Berharap ketika aku merindukanmu, aku dapat melihat lagi kekonyolan cerita kita dahulu. Segalanya indah bersamamu. 
Ini semua berharga bagiku, namun bukan apa-apa bagimu. Aku masih tetap terlihat seorang 'TEMAN' untukmu dan untuk sahabat-sahabatmu.

Aku kemudian lelah menunggumu, lelah menjalani hari-hariku yang terlalu kontras penuh warna bersamamu. Keceriaan, kebahagiaan, senyuman, aku tak sanggup menerima semua darimu. Aku pun mengakhiri ini......

Membuka lembaran baru. Dengan orang yang aku sebut 'sayang', meskipun kamu lah yang sebenarnya aku sayang, teman. Aku pikir semua ini akan berjalan normal!! Kamu malah menjauhiku, kamu diam tak pernah bicara lagi seakan-akan kau bisu padaku, kau membiarkan ku terhujam rintik hujan diluar sana padahal kau lihat aku.

Aku peka. Aku pun tersadar.......aku bukan sekedar teman biasa untukmu. Aku teman hati untukmu. Kau juga, teman hati untukku. Namun kita sama sama tersakiti karena kebodohanku, aku pikir aku hanya seorang pemimpi yang bermimpi menjadi teman hatimu. And it was real, we had a connection but i broke it with my stupido ways. 

Berawal dariku dan berakhir karena ku, ini tragis. Aku mulai menyalahi diriku sendiri. Aku mulai tak bisa melihat indahnya dunia lagi tanpamu. Pelangi setelah hujan terlihat kelabu, malam penuh bintang terlihat hampa tanpa harapan. Karena harapanku telah pergi atas kebodohanku sendiri, yaitu kau.

Aku tau, aku mengerti semua gak akan terulang sama. Semua sudah tak bisa dikembalikan lagi.
Aku beryukur pernah mengenal dan dekat denganmu. Aku hanya ingin kamu tau, aku pun pernah menyayangimu. Sama seperti kau yang menyayangiku walau hanya dalam diam sebagai Teman Hati  
***
I just wanna say sorry to you. I'm really sorry, this was my biggest fault to you the person that i loved so much. You were a man that loved me in silence, you don't care what they say you just showed the best for me as possible as you can do :') I would never forget you

Jumat, 05 Juli 2013

Pengalaman Pertama Sirkumsisi (Calon Mahasiswa FK)



Hoi semuanya!!!
Selamat buat para pelajar yang telah lulus Sekolah Menengah Atas dan mendapatkan Perguruan Tinggi Negeri yang diinginkan, dan selamat juga buat yang masih belajar sampe jungkir balik rolling depan belakang sembari kayang menempuh segala macam ujian yang soalnya naujubileh susah seantero jagad raya baik yang melalui SBMPTN atau UM(Ujian Mandiri) buat dapetin PTN hehe <

Maklumin aja, soalnya gue udah selow karena gue gak terlalu ngejar PTN. Gue bersyukur udah dapet PTS fakultas kedokteran disebuah universitas *piiiiiip* (disensor ceritanya). Dan bersyukur lagi, gue bisa jadi asisten dokter selama liburan sambil nunggu diospek diuniversitas tempat gue kuliah nanti. 

Nah gue mau sharing aja nih pengalaman lucu menurut gue hehe.....
Kemaren tanggal 4 Juli, dan untuk pertama kalinya gue nemenin dokter buat sirkumsisi (bahasa awamnya sih sunat gitu). Yang dateng anak sama bapaknya, yang disunat anaknya loh.....
Terus pas anaknya disuntik anunya (ngertikan maksud gue, gaperlu dijelasin kan-..-) anaknya teriak. Lah pas anaknya teriak, bapaknya yang lagi berdiri disamping anaknya yang gue pikir bakal nyemangatin anaknya biar gak takut malah jatoh pingsan. Parahnya celana si bapak basah gara-gara ngompol ketakutan gitu ngeliat anaknya disunat. 
Astaga.......pengalaman pertama gue ini bikin ngakak, tapi gue tahan pas ditempat. Jaga image dong gue, masa orang lagi sakit diketawain. Calon dokter macam apa gue ini kalo sampe ngetawain orang sakit???!!!!
***
The story does not end here.
Sorenya gue masih jadi asisten dokter dikliniknya. Jadi jadwal kerja gue kalo pagi jam 6, siap-siap khusus sirkumsisi(kalo ada request dari pasien) dan sore mulai jam 6-10 malam. Balik ke cerita gue. Pas sekitar jam 8, ada operasi buat ngambil implant yang ditanem ditangan ibu-ibu. Implant itu alat kontrasepsi. Dan sepertinya untuk kali ini gue kualat gara-gara kelakuan gue pas paginya ngetawain bapak-bapak pingsan. Walaupun gue ketawanya dalam hati. 
Ketika dokternya nyobek tangan si ibu, dan sedikit dikobok kobok robekan tangannya buat ngambil implant yang ditanemnya dalem banget, seketika gue eneg dan mulai mau pingsan. Gue mikir, gengsi dong kalo gue pingsan didalem klinik gara-gara ngeliat operasi begitu doang. Alhasil gue minta ijin ke dokternya, alesan 'Dok, izin mau ngambil minum.' Syukurlah dokternya pengertian!!! Mungkin sang dokter ngerti maksud gue 'ngambil minum', akhirnya si dokter nyuruh gue keluar. Gue keluar klinik, cari udara segar dan beli minum ke warung. Gue beli coca cola, karena ada sodanya dan berharap sehabis minum soda gue bersendawa kemudian eneg nya ilang. 
Selepas eneg nya ilang, gue balik lagi ke ruang operasi, kata dokternya 'Udah sana kamu siapin obat buat pasiennya aja' Yaudah gue turutin apa kata dokter.

Sesampainya dirumah, gue rebahan dan memandang langit-langit. Mikir lagi, mulai besok gue harus siapin mental lebih biar gak ciut ngadepin segala momok menakutkan dalam dunia kedokteran. Daaaaan jangan sekali-kali ngeremehin orang awam yang takut akan darah, suntikan, dll. Karena mungkin sewaktu-waktu kita sendiri yang terlihat ciut ngadepin hal-hal itu.

Sekian cerita gue seharian jadi as-dok, asisten dokter. Sekarang gue lelah, mau istirahat dan tidur dengan tenang(bukan mau mati tapi).
Salam semangat!!!

Kamis, 04 Juli 2013

Akankah semua berakhir sampai sini?

Ketika pertama kali aku melihatmu,
Kurasa ada yang tidak beres dengan perasaanku.
Aku tersenyum menatapmu, sekedar menatap dalam angan.
Diriku berkata ingin memilikimu, namun...dia telah mendekatimu duluan.

Semenjak kau berada disini, aku kalut.
Aku suka padamu, dan temanku juga suka padamu.
Terlalu egois jika aku yang menggapaimu tanpa memikirkan perasaan temanku.
Lebih baik aku memilih diam. Diam, sampai akhirnya semua saling berpisah....

6 tahun berlalu.....
Aku menemuimu sekali lagi
Tak ada yang berubah. Masih sama seperti dulu sewaktu kita masih kecil
Dan juga harapanku. Masih sama seperti dulu, ingin memilikimu.

Apa dayaku untuk memilikimu?
Kau begitu sempurna dan tak imbang denganku
Manusia biasa, tak bersayap bak malaikat impian
Hingga akhirnya aku menyerah menghadapi takdir

Menyerah bahwa takdir menyatukan kita
Mengabulkan doa dan menjadikan nyata angan-anganku
Aku bahagia, semua jadi lebih kalut daripada saat pertama melihatmu
Inikah penantian cinta?