Jumat, 10 Juni 2011

Sungai

Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya didaratan menuju dan bermuara dilaut, danau atau sungai lain yang lebih besar.

Jenis-Jenis Sungai


1. Menurut asalnya :

  1. Sungai hujan, sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan. Sungai hujan banyak terdapat di Indonesia
  2. Sungai Gletser, yaitu sungai es. Terdapat di daerah beriklim dingin (salju)
  3. Sungai campuran, sungai yang airnya berasal dari air hujan dan gletser (es mencair). Contoh, Sungai Membramo
2. Menurut kondisi airnya sepanjang tahun

  1. Sungai Episodik, sungai yang alirannya tetap sepanjang tahun. 
  2. Sungai Periodik, sungai yang massa airnya tidak tetap sepanjang tahun. Biasanya pada waktu musim hujan airnya meluap dan pada musim kemarau airnya surut.
3. Menurut arah aliran sungainya

  1. Sungai Konsekwen, sungai yang arah alirannya searah dengan lerengnya
  2. Sungai Insekwen, sungai yang arah alirannya tidak teratur
  3. Sungai Subsekwen, anak sungai yang arahnya tegak lurus terhadap sungai konsekwen
  4. Sungai Obsekwen, anak sungai dari sungai subsekwen yang arahnya berlawanan dengan induk sungai konsekwen
  5. Sungai Resekwen, sungai subsekwen yang arahnya sejajar dengan induk sungai konsekwen
  6. Sungai Insekwen, sungai yang arah alirannya tidak teratur


Pola Aliran Sungai

  • Pola dendritis, sungainya bermuara pada sungai induk secara tidak teratur yaitu membentuk sudut yang berlainan besarnya. Terdapat pada batuan horizontal didaerah dataran rendah atau dataran tinggi.
  • Pola memusat (radial centripetal), pola aliran yang memusat pada suatu depresi seperti cekungan atau kawah.
  • Pola menyebar (radial centrifugal), pola aliran yang tersebar dari suatu puncak seperti pada kubah, gunung api dan bukit terpencil
  • Pola trellis, sungai yang memperlihatkan letak yang paralel
  • Pola rektangular, sungai induk dengan anak sungainya membelok dengan membentuk sudut 90 derajat
  • Pola annular, pada kubahnya telah mengalami pengirisan yang lebih lanjut dan dikelilingi oleh lapisan antara yang keras dan lunak. Pada keseluruhannya pola ini hampir membentuk cincin
  • Pola pinnate, menunjukkan kecuraman lereng yang besar.


Bagian-Bagian DAS


Bagian hulu

  1. arus sungai deras
  2. arah erosi ke dasar sungai (erosi vertikal)
  3. lembahnya curam
  4. lembah berbentuk V
  5. kadang kadang terdapat air terjun
  6. tidak terjadi pengendapan (sedimentasi)
  7. terdapat batu-batu besar dan runcing


Bagian Tengah
  1. arus air tidak begitu deras
  2. erosi sungai mulai ke samping (erosi horizontal)
  3. aliran sungai mulai berkelok-kelok
  4. mulai terjadi proses sedimentasi karena kecepatan air mulai berkurang
  5. batu-batu bersudut bulat dengan ukuran lebih kecil dari daerah hulu
Bagian Hilir
  1. arus air sungai tenang
  2. terjadi banyak sedimentasi
  3. erosi ke arah samping (horizontal)
  4. sungai berkelok-kelok (terjadi proses meandering)
  5. terkadang ditemukan meander terpotong sehingga membentuk kali mati/tapal kuda (oxbow lake)
  6. di bagian muara kadang-kadang terbentuk delta
  7. terdapat batu-batu kecil bersudut bulat

Hidrosfer

Siklus Hidrologi

  • Transpirasi, proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata atau mulut daun
  • Evaporasi, penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air menjadi gas
  • Evapotranspirasi, proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi
  • Kondensasi, proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan
  • Presipitasi, merupakan segala bentuk hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air, hujan es dan hujan salju
  • Intersepsi, proses terrserapnya air hujan oleh tajuk-tajuk tanaman
  • Infiltrasi, pergerakan air ke dalam tanah melalui pori tanah
  • Perkolasi, gerakan air dibawah permukaan tanah
  • Run off, pergerakan aliran air dipermukaan tanah melalui sungai dan anak sungai
Siklus Pendek
terjadi jika air laut menguap dan mengalami kondensasi menjadi awan dan hujan, lalu hujan jatuh ke laut

Siklus Sedang
terjadi dari air laut menguap, mengalami kondensasi dan terbawa angin, membentuk awan di atas daratan, jatuh sebagai hujan lalu masuk ke tanah, selokan, sungai dan ke laut lagi.

Siklus Panjang
terjadi dari air laut yang menguap, menjadi gas kemudian dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gletser (lapisan es yang mencair), masuk ke sungai, lalu kembali ke laut.

Lensa

Lensa Cekung
Lensa cekung bersifat menyebarkan sinar, sehingga sering disebut lensa divergen. Disebut juga lensa negatif sehingga jarak fokusnya negatif.
Ada beberapa bentuk lensa cekung (b)

Benda nyata diruang 4
Bayangan diruang 1
Sifat bayangan : maya, tegak diperkecil

Lensa Cembung
Lensa cembung bersifat mengumpulkan sinar, sehingga sering disebut lensa konvergen. Lensa cembung disebut juga lensa positif sehingga jarak fokusnya positif.
Ada beberapa bentuk lensa cembung (a)

Benda nyata diruang 3
Bayangan diruang 2
Sifat bayangan : nyata, terbalik, diperkecil

ket :
1. lensa cembung-cembung                               4. lensa cekung-cekung
2. lensa cembung-datar                                      5. lensa cekung-datar
3. lensa cembung-cekung                                  6. lensa cekung-cembung


Optika Geometri

  • Hukum Pemantulan Cahaya (Snellius)
  1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar
  2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
Pembentukan bayangan pada cermin lengkung
  1. no. ruang benda + no ruang bayangan = 5
  2. Jika no. ruang bayangan > no. ruang benda , maka bayangan diperbesar
  3. Jika no. ruang bayangan < no. ruang benda, maka bayangan diperkecil
  4. Pada cermin cekung, ruang 1,2,3 nyata, ruang 4 maya
  5. Pada cermin cembung, ruang 1,2,3 maya, ruang 4 nyata
  6. Benda atau bayangan diruang 1 dan 4 bersifat tegak
  7. Benda atau bayangan diruang 2 dan 3 terbalik
Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahay merupakan peristiwa pembelokkan cahaya. Pembiasan terjadi jika cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optisnya. Kerapatan optis suatu medium ditunjukkan dengan nilai indeks biasnya.

  • Hukum Snellius dalam pembiasan
  1. Sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat akan dibiaskan mendekati garis normal, sedangkan sinar datang dari medium kurang rapat akan dibiaskan menjauhi garis normal
  2. Jika sinar datang dari medium berindeks bias n2 dengan sudut bias r, berlaku persamaan

     

Kamis, 09 Juni 2011

Paku-Pakuan

Ciri- Ciri Paku
Tumbuhan ini sudah mempunyai klorofil, akar, batang dan daun sejati. Tumbuhan paku yang terlihat adalah fase sporofitnya.. Paku (Pteridophyta) hidup dihabitat yang lembap, sehingga disebut juga tumbuhan higrofit.
Batang tumbuhan paku sudah memiliki xilem dan floem yang bertipe konsentris (xilem dikelilingi floem).
Akarnya berupa tongkat yang disebut rizom. Daunnya terdiri atas daun kecil (mikrofil) dan daun besar (makrofil).
Daun yang digunakan untuk fotosintesis disebut tropofil.
Daun yang menghasilkan spora disebut sporofil. Sporofil mempunyai kotak spora yang disebut sporangium, berupa suatu badan yang menghasilkan spora. Sporangium terkumpul dalam sorus. Kumpulan sorus-sorus disebut sori.

Sporangium terdiri atas :

  • Sporangiofor, tangkai sporangium
  • Annulus, merupakan sederet sel mati yang mengelilingi sporangium. Dinding sel annulus tebal, kecuali yang menghadap keluar
  • Operkulum, tutup kotak spora
  • Peristom, gigi yang melingkari operkulum


Perkembangbiakan Paku


Siklus hidup paku (Pteridophyta) dimulai dari proses terjadinya pembuahan antara spermatozoid dan sel telur yang membutuhkan air sebagai media. Hasil pembuahan tersebut akan menghasilkan zigot. Zigot akan berkembang menjadi embrio dan memperlihatkan dua kutub. Satu kutub tumbuh keatas, sedangkan kutub lainnya tumbuh ke bawah (membentuk akar). Kemudian pada perkembangan selanjutnya hanya satu kutub yang terus berkembang (kutub yang membentuk daun dan batang).
Oleh karena itu, tumbuhan paku disebut tumbuhan berkutub satu.

1. Tumbuhan Paku Homospora
     Merupakan kelompok tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu macam spora. Contoh, Lycopodium clavatum.

2. Tumbuhan Paku Heterospora
     Merupakan kelompok paku yang memiliki dua macam spora, yaitu mikrospora dan makrospora. Makrospora mempunyai ukuran besar dan dianggap sebagai spora betina. Mikrospora berukuran kecil yang dianggap sebagai spora jantan. Contoh, Sellaginella wildenowii (paku rane) dan Marsilea crenata (semanggi).

3. Paku Peralihan
    Merupakan kelompok tumbuhan paku yang memiliki spora dengan bentuk dan ukuran yang sama, tetapi memiliki fungsi berbeda, yaitu sebagai spora jantan dan spora betina. Contoh, Equisetum debile (paku ekor kuda)

Lumut

1. Lumut (Bryophyta)
    Lumut dikelompokkan sebagai peralihan antara Kormophyta karena tubuhnya dapat dibedakan atas struktur yang menyerupai akar, batang dan daun.
   Alat kelamin (gametangium) tumbuhan lumut ada dua, yaitu alat kelamin jantan (anteridium) dan betina (arkegonium). Sporogonium adalah badan penghasil spora yang memiliki bagian-bagian :

  • Vaginula, merupakan kaki sporogonium.
  • Seta, tangkai sporogonium
  • Apofisis, merupakan ujung seta yang melebar
  • Sporangium, tempat dihasilkannya spora
  • Kaliptra, tudung kotak spora yang berasal dari dinding arkegonium sebelah atas.
  • Kolumela, jaringan yang tidak mengambil bagian dalam pembentukan spora
  • Operkulum, tutup kotak spora
  • Peristom, gigi yang melingkari operkulum untuk mengeluarkan spora dalam kotak spora


Perkembangbiakan Lumut
Tumbuhan lumut mengalami metagenesis, yaitu pergiliran keturunan antara fase gametofit dan fase sporofit. Struktur yang sering terlihat berupa lumut disebut fase gametofit haploid (n).

Daur hidup lumut bermula dari spora yang jatuh ditempat lembab, kemudian tumbuh menjadi protonema. Protonema tumbuh menjadi lumut. Lumut akan menghasilkan anteridium dan arkegonium. Fase ini disebut fase gametofit karena terjadi pembentukan gamet. Kemudian penyatuan sel berkembang membentuk zigot yang bersifat diploid (2n). Melalui meiosis dalam sporogonium akan dihasilkan spora yang haploid. Fase ini disebut fase sporofit karena yang dihasilkan berupa spora.

Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati atau biodiversitas merupakan keseluruhan variasi makhluk hidup, mencakup kesatuan ekologis ditempat hidupnya.

1. Konsep keanekaragaman hayati
Variasi pada makhluk hidup terjadi karena pengaruh gen dan lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, keanekaragaman hayati dapat dilihat dalam tiga tingkatan yaitu keanekaragaman gen, spesies, dan ekosistem.

a. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
    Keanekaragaman ini berasal dari adanya variasi susunan perangkat dasar gen pada setiap individu dalam satu spesies. Susunan perangkat gen yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu individu. Contoh paling mudah untuk diamati yaitu, keanekaragaman pada warna bunga bougenvil

b. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis(Spesies)
    Keanekaragaman ini tampak dari adanya variasi bentuk, penampakan, dan frekuensi antara spesies yang satu dengan spesies yang lain. Misalnya, ayam, itik dan angsa yang termasuk satu famillia Gulliformeae.

c. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
    Berbagai individu yang berbeda spesies yang saling berinteraksi dengan sesamanya dan dengan lingkungan, akan membentuk ekosistem yang mempunyai sistem kehidupan khas. Misalnya hutan bakau, hutan hujan tropis, sabana dan daerah bersalju.
    Spesies yang berinteraksi dengan lingkungan/faktor abiotik yang berbeda akan membentuk ekosistem yang berbeda pula.

2. Keanekaragaman Hayati di Indonesia

  • Fauna peralihan Oriental-Australia : anoa (Bubalus quarlesi)
  • Fauna kawasan Barat Indonesia : tapir, gajah, badak bercula dua, siamang, orang utan, banteng, beruang madu dan kera berhidung panjang
  • Fauna kawasan Indonesia bag. Timur : burung parkit, burung nuri, cendrawasih (Paradisaea rudolphi)
Terdapat juga flora Malesiana antara lain meranti (Shorea Pauciflora), durian (Durio zibethinus), bunga raflesia (Rafflesia sp.), matoa (Pomeria pinnata) dan salak memperlihatkan pemusatan keanekaragaman yang tinggi diwilayah Indonesia, Malaysia, Filipina dan Papua Nugini.

3. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati di Indonesia

  • Perlindungan alam ketat, yaitu perlindungan alam yang membiarkan alam berkembang secara alamiah.
  • Perlindungan alam terbimbing, yaitu perlindungan alam yang dibina oleh para ahli.
  • Perlindungan geologi, yaitu perlindungan terhadap formasi geologi tanah.
  • Perlindungan alam zoologi, yaitu perlindungan terhdapa hewan langka dan hampir punah serta mengembangbiakannya.
  • Perlindungan alam botani, yaitu perlindungan terhadap tumbuhan.
Pelestarian secara in situ adalah pelestarian sumber daya alam hayati yang dihabitat asalnya, antara lain suaka margasatwa, taman nasional, taman laut dan hutan lindung.

Pelestarian secara ex situ adalah pelestarian sumber daya alam hayati yang dilaksanakan diluar habitat asalnya atau dipelihara ditempat lain.


berhubung  besok ulangan biologi....

Selasa, 07 Juni 2011

Tak Terwujud

"Pak, Pak, kiri...."  Lisa berusaha memberhentikan angkutan umum yang ia tumpangi. Karena ter nyata ia salah arah. Maklum, baru pertama kali ia pergi ke daerah Margonda sendiri. Kemudian ia menaiki angkutan umum yang benar, semoga saja...

"Hemmm, Damar?" Lisa menyapa seseorang yg berada di angkutan umum tersebut.

"Eh, iya. Hei Lisa, dari mana?" sapanya balik. Damar adalah temannya sewaktu smp.

"Oh, ternyata benar. Ini habis renang, terus pulang sendiri. Sendirinya dari mana?" jawab Lisa

"Sehabis dari toko buku. Tadi cari buku La Tahzan. Tumben pulang sendiri, emang gak barengan Trias?" jawab Damar sekaligus bertanya.

Secara tidak langsung Damar menanyakan Trias. Trias adalah teman smp Lisa juga Damar. Damar pun pernah menyukai Trias sewaktu dulu.

"Oh, Trias. Enggak, dia gak ikut tadi. Turun dimana?" Lisa berusaha mengalihkan perhatian

"Wah, sebentar lagi. Padahal msh ada yg mau diomongin. Ntar aja deh lewat sms."

"Kenapa gak sekarang aja?" Lisa penasaran. Lisa tau mungkin Damar mau membicarakan tentang Trias

"Udahlah, ntar aja. Eh, duluan ya..." sapa Damar. "Kiri pak!!" kemudian memberhentikan angkutan umum.

***
Tak berapa lama Damar sms Lisa.
Lis, tolong bilang Trias gue mau ngomong sama dia besok. Tentuinlah tempatnya biar Trias mau. Kalo perlu ajak temen-temen Trias, biar mereka tau.

Lisa sedikit bingung saat membaca sms tersebut. Kemudian membalasnya.
Maksudnya gimana? Lo mau ngapain emang?

Selang beberapa menit, Damar membalasnya dengan singkat.
Gue mau nembak Trias. Temuin gue besok dan ajak Trias.

Alhasil Lisa shock. Karena Trias sendiri sudah punya pacar. Dan Lisa mencoba menjelaskan pada Damar. Apakah Damar belum tau hal ini?
Damar, lo tau kan Trias udah punya pacar? Lo masih nekat? Coba pikir baik-baik.

Biarin!! Bodo!! gue gamau tau!!
Damar kemudian membalasnya begitu. Seumur-umur temenan sama Damar, Lisa belum tau Damar sedikit kasar.
***

Dan, itu adalah sms terakhir yang diterima Lisa dari Damar.
Keinginan Damar untuk memiliki Trias telah hilang. Bahkan hilang sia-sia. Damar, mengalami kecelakaan yang fatal saat merencanakan pertemuannya dengan Trias....