Kamis, 09 Juni 2011

Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati atau biodiversitas merupakan keseluruhan variasi makhluk hidup, mencakup kesatuan ekologis ditempat hidupnya.

1. Konsep keanekaragaman hayati
Variasi pada makhluk hidup terjadi karena pengaruh gen dan lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, keanekaragaman hayati dapat dilihat dalam tiga tingkatan yaitu keanekaragaman gen, spesies, dan ekosistem.

a. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
    Keanekaragaman ini berasal dari adanya variasi susunan perangkat dasar gen pada setiap individu dalam satu spesies. Susunan perangkat gen yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu individu. Contoh paling mudah untuk diamati yaitu, keanekaragaman pada warna bunga bougenvil

b. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis(Spesies)
    Keanekaragaman ini tampak dari adanya variasi bentuk, penampakan, dan frekuensi antara spesies yang satu dengan spesies yang lain. Misalnya, ayam, itik dan angsa yang termasuk satu famillia Gulliformeae.

c. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
    Berbagai individu yang berbeda spesies yang saling berinteraksi dengan sesamanya dan dengan lingkungan, akan membentuk ekosistem yang mempunyai sistem kehidupan khas. Misalnya hutan bakau, hutan hujan tropis, sabana dan daerah bersalju.
    Spesies yang berinteraksi dengan lingkungan/faktor abiotik yang berbeda akan membentuk ekosistem yang berbeda pula.

2. Keanekaragaman Hayati di Indonesia

  • Fauna peralihan Oriental-Australia : anoa (Bubalus quarlesi)
  • Fauna kawasan Barat Indonesia : tapir, gajah, badak bercula dua, siamang, orang utan, banteng, beruang madu dan kera berhidung panjang
  • Fauna kawasan Indonesia bag. Timur : burung parkit, burung nuri, cendrawasih (Paradisaea rudolphi)
Terdapat juga flora Malesiana antara lain meranti (Shorea Pauciflora), durian (Durio zibethinus), bunga raflesia (Rafflesia sp.), matoa (Pomeria pinnata) dan salak memperlihatkan pemusatan keanekaragaman yang tinggi diwilayah Indonesia, Malaysia, Filipina dan Papua Nugini.

3. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati di Indonesia

  • Perlindungan alam ketat, yaitu perlindungan alam yang membiarkan alam berkembang secara alamiah.
  • Perlindungan alam terbimbing, yaitu perlindungan alam yang dibina oleh para ahli.
  • Perlindungan geologi, yaitu perlindungan terhadap formasi geologi tanah.
  • Perlindungan alam zoologi, yaitu perlindungan terhdapa hewan langka dan hampir punah serta mengembangbiakannya.
  • Perlindungan alam botani, yaitu perlindungan terhadap tumbuhan.
Pelestarian secara in situ adalah pelestarian sumber daya alam hayati yang dihabitat asalnya, antara lain suaka margasatwa, taman nasional, taman laut dan hutan lindung.

Pelestarian secara ex situ adalah pelestarian sumber daya alam hayati yang dilaksanakan diluar habitat asalnya atau dipelihara ditempat lain.


berhubung  besok ulangan biologi....

0 comments:

Posting Komentar