Kamis, 08 September 2011

Kisah Putri Fiica

Disebuah kota, tinggal lah seorang putri kerajaan bernama Putri Fiica. Ia selalu merasa sendirian, walaupun ia memiliki para dayang-dayang yg banyak dan siap untuk mendengarkan curhatan Putri Fiica.

Suatu hari, Raja mengadakan sebuah pesta kerajaan yg mengundang beberapa orang kerajaan yg sebaya dengan Putri Fiica. Maksud Raja, supaya putrinya tersebut mendapatkan teman agar tidak merasa sendiri. Dan disaat pesta tersebut diadakan....

" Putriku, ini pesta yang ayah buat supaya kamu tidak kesepian. Dan carilah teman sesukamu, bisa saja kau mengirim surat pada temanmu. Atau jika kamu ingin berkunjung ke beberapa kerajaan, ayah akan siapkan prajurit dan kendaraan untuk mengunjungi temanmu." ucap Raja kepada Putri Fiica

" Terima kasih, ayah. Aku akan mencoba mencari teman yang sesuai dengan karakter diriku sendiri" jawab Putri Fiica, sedikit menberikan senyum agar ayahnya tidak bersedih.

"Baiklah, ayah akan serahkan acara ini padamu Putriku."

"Apakah aku bisa mengatasi ini sendirian, ayah?" Putri Fiica terkesan ragu-ragu

"Kamu pasti bisa putriku. Dan sekarang ayah ada beberapa urusan kerajaan, ayah juga mengundang beberapa saudara kerajaan untuk menemani para tamu juga. Jadi jangan khawatir kau akan repot."

"Baiklah ayah" Kemudian, Raja meninggalkan Putri Fiica dalam pesta tersebut.

Setelah memandangi ayahnya pergi, tiba-tiba seorang pemuda tampan menghampiri Putri Fiica.

"Hai. Putri Fiica?" Pemuda itu menyapa sembari mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Putri Fiica.

"Hai" sapa Putri Fiica terkejut. "Iya, akulah Putri Fiica. Siapakah dirimu, Pangeran?" Putri Fiica menjabat uluran tanga pangeran tersebut.

"Saya Pangeran Ibra. Senang berkenalan denganmu, Putri Fiica. Maukah kau berkeliling taman bersamaku?"

"Terima kasih Pangeran Ibra. Saya akan tunjukan dimana taman yg indah untuk kita mengobrol." Putri Fiica tersenyum senang, entahlah mungkin Pangeran Ibra cinta pandangan pertamanya kali ini.

"Bolehkan saya memanggilmu, Fiica?"

"Tentu Pangeran, memang itulah nama saya."

"Baiklah, panggil aku Ibra saja. Hobimu apa Fiica? Apakah hobimu menyanyi?"

"Iya, hobiku menyanyi. Mengapa kau bisa tahu, Ibra? Padahal aku jarang menyanyi"

"Suaramu terdengar indah untukku haha. Bagaimana kalau kita bernyanyi bersama, aku akan memainkan sebuah lagu dengan gitar ini?" Pangeran Ibra menunjukkan gitarnya yg sedari tadi dia menentengnya.

"Tentu, dengan senang hati. Kita duduk diatas ayunan taman, dengan disinari cahaya rembulan dan hembusan angin yang akan menyejukkan hatimu."

"Kata-katamu menawan sekali. Kau berbakat sekali dalam hal berpuisi." Pangeran Ibra tertawa lagi.

"Kau suka sekali tertawa. Sedari tadi, aku perhatikan kau tertawa terus."

"Hahaha Fiica. Kau memperhatikan diriku? Sungguh? Terima kasih. Kita akan mulai menyanyi?"

Putri Fiica masih tersipu malu akan kata-katanya Pangeran Ibra. "Baiklah kita akan mulai sekarang. Kau suka lagu apa?"

"Kalau lagu, terserah kau Putriku. Bagaimana dengan lagu I'm with You? Aku suka lagu itu."

"Pilihan yang tepat. Aku juga suka lagu itu. Baiklah, mulai.......

---next story---