Sabtu, 02 April 2011

The Darkness 2

tiba-tiba aku terbangun dari mimpi yg membuat ku takut. ternyata mobil yg dikendarai papaku mogok seketika, aku lebih shock. padahal langit sudah mulai gelap, bagaimana kalau mobilnya mogok sampai besok?

papaku keluar dari mobil, berusaha untuk mencari tau apa yg salah dari mobilnya.

"waduh, gimana nih?" papaku bingung. tiba-tiba ada seorang ibu warga sekitar bertanya.

"kenapa mobilnya pak?"

"ini, mobilnya mogok bu. bengkel sekitar sini ada tidak ya?" jawab papa, sekaligus bertanya.

"kalau bengkel sangat jauh pak! sekitar 3 kilometer, bapak serta keluarga menginap saja dirumah saya." jawab ibu tersebut dan menawarkan rumahnya sebagai tempat bermalam keluargaku.

"terima kasih bu. anak2 bawa barang-barang seperlunya saja ya!!" papa berkata

masuk ke sebuah rumah yang terpencil, jauh dari perkotaan. dengan aroma khas kayu tua yg lembap lantai kayu pun berdecit saat ku menapakkan kaki disana. aku dan keluargaku memasuki sebuah kamar. pemilik rumah mempersilahkan kami untuk beristirahat.

perlahan-lahan, malam pun tiba. suasana pedesaan sepi mencekam. hanya terdengar sayup-sayup tokek dan jangkrik. malam itu aku tak bisa tidur, berniat membuka netbook buat online.

"wah, baterainya habis. masa aku mau ngambil sendirian dimobil?" tanyaku dalam hati. "enggak, aku gak berani ngambil sendiri" menjawab pertanyaanku sendiri. "tidur aja deh!"

pagi-pagi, sekitar jam 3 aku bangun. sebenarnya aku ingin ke kamar mandi, tapi harus memberanikan diri. aku pun keluar kamar berusaha mencari kamar mandi sendiri. sembari berjalan aku membawa satu linggis untuk berjaga-jaga. tiba-tiba aku merasa ada yg mengikuti. aku shock melihat satu bayangan hitam berjubah. aku pun lari menuju pintu keluar, bukan pintu kamar. tapi aku merasa bayangan itu mengejar dan mengikuti. takut, panik, bercampur kaget yg masih melekat.

beberapa langkah lagi aku meraih pintu keluar, aku dobrak pintu dengan linggis, kemudian terbuka. kali ini aku terkaget lagi, tiba-tiba cahaya sinar matahari menyilaukan pintu yg telah kubuka lalu melenyapkan bayangan hitam berjubah. aku bingung melihat jam yg telah menunjukkan pukul 07.30. apakah sampai selama itu aku mencari kamar mandi lalu membuka pintu berusaha untuk kabur?

aku langsung keluar berhenti sejenak untuk menghirup udara segar. menghilangkan shock yg tadinya kurasakan.

"ayo, pulang! kamu mau disini saja?" sapa mamaku. sejak kapan semuanya terbangun. aku pun dibuat bingung. aku ikuti saja apa yg disuruh sama mama.

"terima kasih, bu telah memberikan tumpangan rumah untuk saya beserta keluarga." ucap papa kepada pemilik rumah. aku pun segera masuk ke dalam mobil.

dalam kondisi bingung, kaget, menegangkan, aku merebahkan diri pada jok mobil. berfikir dan semakin lama aku memasuki dunia mimpi....
***

"bangun!!bangun!! baterai netbooknya habis tuh." kata adikku.

"lah? kita udah pulang?" tanyaku

"pulang dari mana? berangkat aja belom. kita gak jadi pergi mba, mobilnya belom dibawa ke bengkel. kata papa, kapan-kapan aja kita ke rumah nenek." jawab adikku panjang lebar

"fiuuuuh" aku menghembuskan nafas panjang.

"kenapa mba?" tanya adikku lagi

"oh, gak apa-apa." ternyata apa yg terjadi itu hanya mimpi. apakah sampai sebegitu panjangnya? ah, terserahlah!! tidak usah dipikirkan. Okay, back to REALITY!!

finished~

Rabu, 30 Maret 2011

The Black Ghosts-Full Moon

When the thorn bush turns white thats when I'll come home,
I am going out to see what i can sow,
And i don't know where I'll go,
But i don't know what I'll see,
But I'll try not to bring it back home with me.

Like the morning sun your eyes will follow me,
As you watch me wander curse the powers be,
'Cause all i want is here right now,
But its already been and gone,
Our attentions always last that bit too long.

Far far away,
no voices sounding,
no one around me,
and you're still there.

Far far away,
no choices passing,
no time confounds me,
and you're still there.

In the Full moon's light i listen to the stream,
And in between the silence, hear you calling me,
But i don't know where i am,
And i don't trust who I've been,
And If i come home how will i ever leave