Sabtu, 23 Juli 2011

Just Story : Skandal

Yap, disuatu pagi, sebuah keluarga telah bersiap melakukan kegiatannya seperti biasa....
“Cintah!! cepetan kamu berangkat, nanti terlambat, terus dipecat, terus kamu mau kerja apa buat ngehidupin keluarga? HAH?” bentak Rosalinda dari ruang makan, yang kayaknya sedang ‘PMS’. Dan amarahnya dilampiaskan pada Fernando.
“Iya, iya sabar dong...” Fernando pasrah denger omongan istrinya...
“Okeh, nih udah aku siapin sarapan. Jangan lupa dimakan, nanti kamunya sakit Cintaaa.....” kali ini Rosalinda sedikit romantis. Ya, moodnya sedang berubah-ubah kayaknya.
“Perhatian banget dah!! Ahaha” Fernando yang telah siap dengan kemeja rapihnya, tatanan rambut yang sedikit menunjukkan ‘jambul ‘ tipis, serta aroma parfumnya yang cukup..... yak gitu deh!!
“Mamaaa!! Papaaaa!!!” Farka turun dari tangga kemudian memanggil mama dan papanya yang sedang romantis-romantisnya (tumben).
“Eh, eh main peluk-peluk mama aja. Tunggu, biar papa duluan yang peluk mama dah!!” Fernando mencegah Farka yang ingin memeluk Rosalinda.
“Wetseh, pagi-pagi maen nyosor aje!!” cerocos Rosalinda ke arah Fernando.
“Tau tuh!! Papa tuh, apaan si!!” protes Farka juga.
“Iya dah, iyak. Ngalah dah mendingan!!” (dalam hati : gua mulu yang kena) ß Fernando
“Yaudah, sini sini sarapan dulu. Mama udah bikin nasi goreng nih...” ucap Rosalinda, sambil memangku Farka.
“Papa mau juga dong dipangkuuu.....” ceplos Fernando yang berusaha menyuap nasi goreng.
“........” Rosalinda terdiam
“Pa, tau hening gak?” Farka yang pagi-pagi baru bangun, terus nyolot.
“Iya, HE-NING!!” pasrah aja Fernando dengan tampang tablonya.
Seusai semuanya bacot-bacotan, mereka terlebih dulu menuntaskan sarapan paginya. Kemudian disusul dengan Fernando yang berangkat kerja. Sebenarnya Rosalinda juga kerja. Akan tetapi, Rosalinda berangkat jam 9an, 2 jam setelah Fernando berangkat.
Setelah Rosalinda siap berangkat kerja, tiba-tiba Fernando menelfon.
“Haloo...” terdengar suara Rosalinda dari kejauhan handphone Fernando.
“Halo, beibeh!! Beb, boleh minta tolong dong aku....” ucap Fernando romantis
“Oh pastilah... apa sih yang enggak buat kamuuu...mau minta tolong apa sih?” balas Rosalinda yang gombalin Fernando.
“Tolong anterin berkas-berkas kantor yang ada di brankas ke kantor ku. Mau ya? Mau lah....” bujuk Fernando kepada Rosalinda.
“Iya, Cintaaa..... nanti aku anterin sekalian berangkat kerja yaa...” jawab Rosalinda
“Okeh deh!! Ntar kalo kamu udah sampe, tunggu di lobby terus telpon aku yaa...”
“Sip deh Cintaa...” Rosalinda menuju kamar untuk mengambil berkas-berkas Fernando, sekaligus menutup telfon.
Sesaat kemudian, Rosalinda memilah-milah berkas milik Fernando yang ada di brankas. Kemudian, ia menemukan beberapa foto yang telah usang milik Fernando. Terdapat Fernando dan mantan pacarnya difoto tersebut. Ya, Rosalinda hanya berfikir ‘itu hanya foto. sudahlah sedikit kenangan saja mungkin...’ . Setelah itu, Rosalinda menaruh foto dan mengunci kembali brankas Fernando. Privasi. Jadi Rosalinda mengembalikan foto tersebut.
“Farkaaa, mama mau berangkat kerja. Kamu mau dirumah sama mba(baby sitter) atau ke rumah eyang, honey?” tanya Rosalinda sebelum berangkat.
Disisi lain, Fernando yang menyiapkan presentasi untuk meeting dikantor lalu bertemu dengan salah satu client perempuan. Mereka pun yang sudah lama tak berjumpa, ngobrol akrab menuju lobby kantor.
“Okeh, telfon Fernando sekarang....” Rosalinda yang berusaha mengambil handphone dari tasnya, terkejut dengan keberadaan Fernando dengan seorang wanita cantik yang muncul dari balik lift. Dan mengurungkan niatnya untuk mengambil handphone. Kemudian menatap Fernando heran.
Fernando yang melihat kedatangan Rosalinda, kemudian menghentikan obrolan akrab dengan seorang perempuan yang tadi ditemuinya saat bersiap meeting. Kemudian Fernando pergi menuju Rosalinda untuk menjelaskan kesalah pahaman….
“Dia adalah wanita yang difoto dalam brankas kan!!! Siapa dia?? Mantanmu? Apa kau masih sayang sama dia, kan? Hah?” marah Rosalinda meledak-ledak dilobby
“Difoto yang mana?” Fernando menjawab lesu
“Udahlah, fotonya toh masih kau simpan!!!” jawab Rosalinda yang kemudian menitikkan air mata
“Itu bisa aku jelaskan!! Tapi tadi aku bertemu dia secara tidak sengaja, dia client disini sayang…” jawab Fernando serambi mengusap air mata Rosalinda.
“Aku harus pergi, nanti telat berangkat kantor!!” Tiba-tiba saja Rosalinda pergi dengan alasan telat berangkat kantor.
Rosalinda tidak langsung berangkat ke kantor. Dia absen dari pekerjaannya untuk hari ini. Ya, dia menuju sebuah café kesayangannya, dimana tempat yang sering dikunjunginya bersama Fernando. Dia memesan vanilla late, dan kemudian merenung sendirian… Tiba-tiba seseorang datang…
“Hei, sendiri aja!!” sapa seorang lelaki pada Rosalinda. Kalau Rosalinda ingat, laki-laki itu adalah temannya semasa SMA. Dia duduk dikursi tepat didepan Rosalinda sambil tersenyum.
“Hai, eh hemmm… Aku ingat dirimu, namamu….Di…” sapa balik Rosalinda, tetapi dia berusaha mengingat nama lelaki tersebut.
“Dicaprio.” jawab singkat lelaki tersebut
“Oh, ya itu namamu!!” spontan Rosalinda
“Hahaha lupa ya?”
“Ah, sedikit.” Rosalinda sedikit tersipu malu. Karena sebelumnya dia tak pernah menyangka akan berkenalan dengan orang yang dahulunya jutek, pendiam, namun…. cukup ganteng lah!!
“Sedang apa kau disini? Sendirian, merenung, dan nampaknya wajahmu sedikit muram….” tanya Dicaprio. Entah dia perduli, atau sekedar iseng bertanya.
“Yaah, sedang meratapi sesuatu…” jawab Rosalinda dengan nafas sedikit berat.
“Hei, ceritalah…” bujuk Dicaprio
“Aku tak bisa menceritakan hal ini. Ini sebuah….” kalimat Rosalinda terpotong. Dan secara spontan menitikkan air mata lagi.
“Iya, iya aku mengerti…” potong Dicaprio disaat Rosalinda berbicara, kemudian menggenggam jemari Rosalinda.  Saat melihat Rosalinda menitikkan air mata, Dicaprio dengan sikap manisnya memberikan saputangan…. “Ini. Hemmm bagaimana dengan kuliahmu difakultas kedokteran?” Dicaprio mencoba mengalihkan perhatian
“Terima kasih. Kuliahku bahkan sudah selesai 4 tahun lalu, kemudian aku bekerja.” Rosalinda mencoba tersenyum dihadapan Dicaprio dan melepaskan tangannya dari genggaman Dicaprio dengan agak sungkan.
“Mau kah berjalan-jalan sejenak bersamaku? Ke taman mungkin? Sekedar menyegarkan suasana, bahkan kita sudah lama tak berjumpa.” ajak Dicaprio.
“Hemmm, bagaimana ya? Yasudah lah…” jawab Rosalinda yang kemudian mengikuti Dicaprio pergi ke taman.
Awalnya, mereka tak pernah berbicara, apalagi sedekat ini. Memang dulu Rosalinda pernah mengagumi Dicaprio, tetapi dulu. Entah apalagi yang akan terjadi dikemudian hari setelah mereka bertemu, akrab ngobrol, secara spontan curhat tentang segala hal yang dilalui.
Dan Dicaprio masih sama seperti dulu, menawan…. dan mempesona….
..…to be continue….