Minggu, 21 Juli 2013

Kehilangan. When You Lose A Person That You Loved

Kehilangan? 
Aku pun pernah merasakannya.
Kehilangan sahabat, gebetan, pacar, saudara, orang tua, atau siapa pun dia yang disayangi. Toh judulnya tetap kehilangan, bahkan rasa sakitnya menyeruak dalam dada. Seakan ada yang tertancap dalam dada dan membuat lubang besar yang menganga, ditambah tetesan air mata setiap kali kau mengingat bahwa orang yang kau sayangi benar benar tidak ada. Haaah lubang dalam dada itu semakin sulit disembuhkan rasanya.

Haruskah menyesali ketika orang yang kita sayangi pergi meninggalkan kita?
Kenapa menyesal? 
Mengapa sedih? 
Mengapa kita menangisinya yang telah pergi?
Apa karena kita belum bisa membuat orang yg telah pergi bahagia dengan usaha kita? 
Apa dengan bersedih, galau, termenung, semua akan kembali seperti semula? 
Apa dengan tangisan air mata yang membanjiri seisi kamarmu, orang yang telah pergi akan hadir disisimu lagi untuk mengisi hari-harimu dengan senyuman? 
Waktu tidak bisa diulang, dear....

Boleh jika kita sedih bahkan menangis ketika tau bahwa dia, yanng kita sayangi, telah pergi dan tak kembali untuk selamanya. Tetapi janganlah terlalu larut tenggelam dalam semua kesedihan yang hanya membuat kita terdiam tak melakukan apapun. Menyesali keadaan karena belum bisa memberikan yang terbaik padanya.

Bangkitlah. Kuatkan hati untuk menerima semua itu, hapus air matamu perlahan ketika kesedihan kembali padamu, berjuanglah untuk dapat menggapai apa yang kamu inginkan untuk membuat orang yang disayangi itu bahagia walau didunianya yang telah berbeda dengan kita dan berdoalah agar dia yang telah pergi mendapatkan tempat terbaik disisi-Nya. Karena melalui doa kepada Tuhanmu, dia yang telah pergi tenang disana, mengetahui bahwa kita disini masih baik-baik saja setelah kepergiannya :')

0 comments:

Posting Komentar